Akhirnya saya bersedia pacaran dengannya setelah kami berteman selama 5 bulan. Terlalu banyak perbedaan yang mungkin akhirnya membuat kami saling jatuh cinta.
Sifat pendiamnya membuat saya sering merasa diabaikan, namun alasan diamnya sering membuat saya tersenyum begini katanya “Maaf ya dear, saya tidak punya banyak perbendaharaan kata seperti si dear, jadi saya bingung mau ngomong gimana sedangkan semuanya sudah si dear bilang tadi “. Iya deh, Saya memang cerewet. Gleks.
Pernah suatu hari sepulang dari kantor ban mobil kami bocor dia berniat menggantinya di bengkel depan perumahan tempat kami tinggal, dia menyarankan saya pulang duluan ke rumah naik becak. Begini katanya “Dear, nyebrang hati-hati ya liat ke kiri kanan dulu, trus naik becak ke rumah itu Rp. 6000, nih bawa senter nanti kalau sampai di tikungan nyalain senternya arahkan ke depan, supaya kalau ada kendaraan yang datang dari arah berlawanan bisa ngelihat. Nyampe rumah kunci aja pintunya dari dalam. Hati-hati ya.”
Dia menunggu saya menyebrang dan naik becak baru dia menuju ke bengkel.
Kali itu saya yang kehabisan kata-kata entah terharu atau karena kata-katanya sudah di borong dia semua.
Pernah lagi nih saya melakukan suatu kesalahan dan saya tahu dia tidak suka dengan apa yang saya lakukan, maka setelah minta maaf saya berpura-pura pegel untuk mengalihkan perhatiannya dan dengan baik hatinya dia memijat saya, sambil menasehati saya. Begini katanya “ Dear, jangan gitu lagi ya, itu nggak baik dear. Nah si dear pegel itu karena kurang olahraga makanya si dear harus banyak gerak. Udah sekarang tidur biar besok pagi bangun badan udah segar”. Kami pun tidur. Beberapa jam kemudian saya terbangun karena haus, saya melihat dia tidak ada disamping saya. Akhirnya saya menemukan dia sedang asik nonton bola sambil makan mie rebus. Huh.. pantas aja dia baik bangat malam itu ternyata jadwal main tim kesayangannya.
ah si dear, aku bersyukur kepada Tuhan setiap kali aku mengingatmu
Selamat ulang tahun suamiku tercinta…
Sifat pendiamnya membuat saya sering merasa diabaikan, namun alasan diamnya sering membuat saya tersenyum begini katanya “Maaf ya dear, saya tidak punya banyak perbendaharaan kata seperti si dear, jadi saya bingung mau ngomong gimana sedangkan semuanya sudah si dear bilang tadi “. Iya deh, Saya memang cerewet. Gleks.
Pernah suatu hari sepulang dari kantor ban mobil kami bocor dia berniat menggantinya di bengkel depan perumahan tempat kami tinggal, dia menyarankan saya pulang duluan ke rumah naik becak. Begini katanya “Dear, nyebrang hati-hati ya liat ke kiri kanan dulu, trus naik becak ke rumah itu Rp. 6000, nih bawa senter nanti kalau sampai di tikungan nyalain senternya arahkan ke depan, supaya kalau ada kendaraan yang datang dari arah berlawanan bisa ngelihat. Nyampe rumah kunci aja pintunya dari dalam. Hati-hati ya.”
Dia menunggu saya menyebrang dan naik becak baru dia menuju ke bengkel.
Kali itu saya yang kehabisan kata-kata entah terharu atau karena kata-katanya sudah di borong dia semua.
Pernah lagi nih saya melakukan suatu kesalahan dan saya tahu dia tidak suka dengan apa yang saya lakukan, maka setelah minta maaf saya berpura-pura pegel untuk mengalihkan perhatiannya dan dengan baik hatinya dia memijat saya, sambil menasehati saya. Begini katanya “ Dear, jangan gitu lagi ya, itu nggak baik dear. Nah si dear pegel itu karena kurang olahraga makanya si dear harus banyak gerak. Udah sekarang tidur biar besok pagi bangun badan udah segar”. Kami pun tidur. Beberapa jam kemudian saya terbangun karena haus, saya melihat dia tidak ada disamping saya. Akhirnya saya menemukan dia sedang asik nonton bola sambil makan mie rebus. Huh.. pantas aja dia baik bangat malam itu ternyata jadwal main tim kesayangannya.
ah si dear, aku bersyukur kepada Tuhan setiap kali aku mengingatmu
Selamat ulang tahun suamiku tercinta…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar