Selasa, 16 Desember 2008

Emosi dalam perjalanan

saya dan suami sering membahas masalah pengendara motor yang sering kami temui dalam perjalan kami dari kantor ke rumah. emosi mereka ketika terjadi insiden di jalan raya baik itu kesalahan sang pengendara ataupun pihak lain. menurut kami berdua pengendara motor cenderung lebih cepat emosi.

suatu ketika kami melihat seorang bapak yang membonceng istrinya disenggol seorang pemuda di persimpangan lampu merah. tiba-tiba bapak ini dengan tetap mengomel ke pemuda itu menghentikan dan mencampakkan motornya begitu saja dan berlari mengejar motor pemuda itu tanpa mempedulikan istrinya yang terjatuh dari motor yang dicampakkan itu. sementara sang pemuda yang menyenggolnya itu langsung melarikan motornya dengan kecepatan tinggi. tinggallah sang bapak berteriak memaki pemuda itu dan kemudian berbalik memarahi istrinya yang sedang meringis kesakitan. kami yang melihat cuma bisa geleng-geleng kepala.

akhir pekan kemarin saya dan suami sepakat menyewakan satu-satunya mobil kami ke teman kantor suami, lumayan buat tambahan pendapatan :). kemudian seorang sahabat yang juga tetangga berbaik hati meminjamkan motornya untuk kami pakai ke Gereja.
Perjalanan dari Rumah ke Gereja sekitar 30 menit dan jalan yang dilalui kebetulan sedang diperbaiki jadi hanya mengunakan 1 jalur dan untuk bergantian melewatinya dibantu oleh beberapa pemuda yang biasa disebut pelosi cepek.
Bisa dibayangkan kondisi pada saat itu, bekasi yang terkenal dengan kota dengan dua matahari alis panasnya nggak ketulungan belum lagi debu jalanan dan kemacetan. kondisi yang sangat melelahkan untuk dua orang yang terbiasa menikmati macet dengan duduk manis, AC yang dingin dan musik yang menemani bahkan sesekali ditemani minuman dingin dan cemilan.

Sesampai dirumah kami cepat-cepat melepas segala atribut naik motor seperti helm, masker, jaket, kaos tangan, kaos kaki. mencuci kaki dan tangan, ganti baju, minum air es kemudian berlomba menghempaskan diri ke Sofabed yang nyaman, memejamkan mata sebentar kemudian berpandangan, tersenyum, kami saling mengerti arti senyum itu bahwa pertanyaan kami selama ini terjawab sudah. Emosi memang gampang sekali tersulut dalam keadaan seperti itu.tapi tentu saja tidak membenarkan pelampiasan emosi yang berlebihan yang merugikan diri sendri atau pun orang lain.

Selasa, 02 Desember 2008

Ah.. betapa kangennya ...

wangi tanah basah, kokok ayam di pagi hari, udara yang segar, tawa diantara keluarga dan sahabat, sapaan ketika berpapasan di jalan, air yang dingin, makanan yang lezat, Natal yang penuh makna, Tahun baru yang penuh sekacita...
Tiket sudah ditangan ...

Semoga semuanya berjalan lancar, pintaku.

Jumat, 14 November 2008

3 sahabat..

Alkisah tiga orang sahabat berkumpul di satu pulau, A yang berbadan tinggi besar, S yang sedang dan gemuk dan Y yang kecil dan kurus. Malam iu mereka sedang duduk menikmati hidangan yang dibagikan dengan merata. S selesai terlebih dahulu dengan menyisakan setengah nasi dan setengah lauk dia tampak kekenyangan kemudian menyusul si A yang menyisakan setengah dari nasinya sedangkan lauknya habis. Si A juga nampak kekenyanga. berhubung yang mengajak makan disitu si S maka bertanyalah Si S kepada si Y yang masih asik makan.
S: Gimana Y, enak nggak makanannya ?
Y: enak sih ..tapi .. kok nasinya dikit bangat ya .. masih lapar nih...
S dan A berpandangan..sunyi lalu tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.. ternyata ukuran badan tidak mempengaruhi nafsu makan hahahahhahahha

Selasa, 11 November 2008

Kamis, 06 November 2008

kita


Bulan lalu ketika saya meminta izin untuk ikut acara reuni dengan teman-teman SMP di Bali suami saya mengiyakan dengan tenangnya,
Seminggu kemarin suami saya senang-senangnya menyanyikan lagu yang liriknya “Gila-gilaan bersama teman-teman” entah lagu siapa dan judulnya apa.
Kemarin dalam perjalanan dari kantor ke rumah lagu suami saya berubah menjadi “Bali.. bali.. ingin ku kesana.. Bali.. bali.. ingin menyusulnya…” tentunya semua tahu itu lagu the cangcuters yang diplesetin.

Bulan lalu saya begitu bersemangat ketika akhirnya saya, selvi dan Ulee sepakat reunin di Bali.
Seminggu yang lalu kayaknya jadi berat hati meninggalkan suami sendirian.
Kemarin sempat-sempatnya nawarin ke suami untuk ikutan ke Bali, tetapi suami menolak dengan pertimbangan nggak enak mengganggu suasana reuni dan dompet rt yang mulai menipis hehehehhehe

Nggak terasa sudah hampir 2 tahun hidup bersama suami, selama ini belum pernah berpisah lebih dari 14 jam. Baru kali ini akan berpisah 4 hari. Ah.. jadi penasaran gimana rasanya hehehhehehe

Rabu, 05 November 2008

ada-ada saja..

Semalam setelah mengantarkan Ibu mertua yang akan pulang ke Solo ke Stasiun kereta, yang keberangkatannya terlambat 45 menit dengan pemberitahuan keterlambatan 5 menit sebelum jadwal yang ditentukan dan tanpa penjelasan lamanya keterlambatan akhirnya saya dan suami pulang ke rumah. ( oh.. Indonesiaku)

Seperti biasa saya langsung siap-siap mandi sedangkan sang suami tidak seperti biasanya datang-datang langsung mengutak-atik PSnya. Ternyata kejadian 2 bulan yang lalu kembali terjadi, memory card sang suami tiba-tiba raib tanpa jejak.
Selain kami berdua sebagai penghuni rumah masih ada MY si asisten rumah tangga yang tomboy yang cuma datang untuk cuci, gosok dan bersih-bersih.

Saya langsung menelpon MY menanyakan adakah orang lain selain dirinya yang masuk kerumah hari itu. MY mengatakan hanya satpam kompleks yang datang minta dibuatkan kopi tapi nggak masuk kerumah hanya menunggu diluar pagar. Saya tidak yakin dengan jawaban MY itu. Saya minta mengingat lagi mungkin ada anak laki-laki atau siapa. Kemudian MY itu menjawab kalau ada ponakannya W yang datang pagi itu.
Kecurigaan saya dan suami langsung tertuju ke anak itu (perhatikan curiga bukan menuduh) kemudian saya meminta tolong ke MY untuk menanyakannya ke W.

MY sebenarnya hanya asisiten pengganti kami selama asisten MI cuti hamil dan melahirkan. MI merupakan kakak kandung dari MY dan Ibu dari W.
W anak yang berumur kira-kira 14 Tahun bersekolah sampai kelas 5 SD di kampung sana dan tidak mau melanjutkan malah memilih mengikut Ibunya ke Ibu Kota. Ketika saya mencoba menyarankan kepada MI untuk tetap memaksa W melanjutkan pendidikannya jawabanya dalam keluarga mereka bisa baca tulis sudah merupakan hal yang luar biasa.
Waktu saya pertama kali melihat anak itu dia keliatan begitu lugu dan polos.

Sabtu kemarin saya mengobrol dengan MY tentang W , menurut cerita sekarang W sudah jadi anak gaul di Kampung mereka, kampung sebelah, kompleks rumah kami sampai ke tukang ojek. Kebetulan W datang menjemput MY saya melihat W memang banyak perubahan, kelihatan lebih gaya dalam penampilan dan senyum malu-malunya dulu menjadi senyum percaya diri. Sepertinya perubahan yang sangat cepat untuk anak seusia W.

Pagi tadi saya menelpon MY lagi untuk menanyakan hasil investigasinya ternyata dengan penuh rasa malu MY menceritakan bahwa setelah melalui beberapa ancaman dan sumpah akhirnya W mengakui bahwa memang dia yang mengambil memory card PS suami saya itu dan begitupun yang hilang 2 bulan yang lalu.

W yang datang dengan wajah yang polos dan lugu.. W yang diandalkan keluarganya karena hanya dia yang bisa baca tulis.. . . telah menjadi sosok yang tidak bisa dipercaya, padahal motto keluarga W “Biarpun kami miskin tapi kami tidak pernah mengambil apa yang bukan hak kami”.
Sayang.. motto keluarga itu rusak oleh satu-satunya yang bisa baca tulis.
ironis...

Kamis, 30 Oktober 2008

Terbayang-bayang



Gambar ini saya dapat dari email seorang teman beberapa waktu yang lalu, entah mengapa gambar ini tiba-tiba terbayang-bayang di mata saya di pagi hari nan cerah ini, dengan suhu ruangan 24 derajat, perut sudah diisi nasi bebek dan Bos mendadak cuti.

Selasa, 28 Oktober 2008

Rambut




Waktu SMP kelas 1 saya pernah ikut-ikutan sepupu yang tinggal di rumah memangkas habis rambut hingga yang tertinggal hanya 2-3 cm saja. itulah pertama kalinya saya potong rambut tanpa persetujuan Mama. saya ingat kekagetan Mama saya waktu melihatnya tanpa basa-basi Mama saya berkata bahwa Rambut saya itu sama sekali tidak cocok dengan muka saya.
menyesal, sudah pasti. pengen nangis rasanya.. tapi semua sudah terlanjur.

Sejak saat itu saya tidak pernah berniat ataupun tertarik untuk memangkas pendek rambut saya.

Tahun lalu, Rambut saya benar-benar rusak akibat rebonding, smoothing dan pewarnaan.
sepertinya rambut saya sudah tak tahan dengan perlakuan saya :).
Bercabang, kering, kusam bahkan dengan bonus ketombe adalah wujud protes para rambut. akhirnya dengan berat hati dan keterpaksaan akhirnya saya memangkas rambut saya.

ternyata hasilnya tidak begitu mengecewakan.. tetapi mungkin karena masih trauma tetap saja keesokan harinya saya smoothing lagi :)
btw jangan tertipu dengan foto saya dengan rambut pendek ini, foto itu diambil masih dengan hasil blow dari salon jadi masih rapi, coba fotonya diambil setelah keramas hahahahahhaha pasti semua akan menyarankan untuk manjangin rambut lagi.

Jumat, 24 Oktober 2008

sesal

Maaf ya .. aku tahu hal itu harusnya tak ku lakukan..
tapi ternyata gelap itu terlalu kuat membungkus nuraniku

apa yang paling menyedihkan hatiMu saat kulakukan itu?
ah.. aku terlalu takut membayangkannya...
maafkan aku... mohon bantu kuatkan aku..
aku hanya bingung memulainya...
seperti paku yang sudah menancap ..
selembut apapun aku menariknya bekas itu tak akan hilang...
ah.. lihatlah ..aku mulai mencari alasan menundanya
aku terlalu pengecut memulainya...


ah.. aku bahkan tak yakin dengan diriku sendiri..
ada apa denganku...
kemana perginya nuraniku...

Buah keisengan


Salah satu kegiatan yang paling saya sukai adalah blog walking. Saya senang membaca kisah, wejangan, curhat, cerpen ataupun sekedar melihat-lihat foto para blogger. Banyak ilmu maupun hiburan yang saya dapatkan. Namun sayangnya beberapa keisengan yang sering saya lakukan dalam blog walking itu akhirnya membuat saya merasa bersalah.

Hari ini keisengan saya berbuah kekesalan seorang teman saya. Padahal saya tahu bangat rasanya berada di posisi dia sekarang yang sayangnya baru saya sadari setelah keisengan itu saya lakukan. Keisengan itu juga mengingatkan saya bahwa blog saya bisa dibaca siapa saja atau mungkin suatu saat Bos saya yang membacanya ( Mati deh gw .. ketahuan gw suka posting di jam kerja..maaf ya Pak.. ini buat menambah semangat ke kantor pagi-pagi Pak.. nga pa-pa ya Pak.. kan yang penting tugas-tugas terselesaikan dengan baik..) jadi saya harus bisa memilah-milah mana yang bisa saya bagikan disini mana yang cukup saya posting di hati saja hehehehe

Duh .. jadi kangen si Ve (Ponakan tercinta) dulu waktu lagi nginap di rumah kalau saya pulang kerja Ve sudah bobo maka saya akan iseng mencium pipinya tentu saja tujuannya si Ve bangun soalnya kalau langsung bangunin bisa dipelototin Mamanya, Cium pipi belum bangun juga saya cium deh tuh telapak kakinya sambil kelitikin dikit biasanya itu cukup berhasil membangunkan Ve. baru saya akan pura-pura bilang "Yah.. Ve tahu aja tante pulang langsung bangun deh..." dan akhirnya Ve nga bisa tidur sampai tengah malam di temani mamanya tercinta sedangkan tantenya sudah masuk ke babak ke II di alam mimpi hahahahhahahahaha

Jumat, 17 Oktober 2008

TGIF



wah.. dah hari jumat lagi... nga terasa ya...
dah banyak hal yang terjadi minggu ini..
senin, jadi tim pencari fakta ke cikarang pulang jam 2 subuh
Selasa, kepala pusing karena kurang tidur
Rabu, sibuk nyari info tentang Blackberry bold 9000 buat Bos
Kamis, akhirnya si Blackberry datang juga.. senang deh ngeliat Bos senang...
Jumat, rencananya mo ngaktifin BB bos di graPARI, pengen maksi bebek Kaliyo, mo senam
Sabtu besok rencananya mo memilah2 baju yang mau di wariskan, mo luluran terakhir nonton Body of Lies Filmnya Leo yang baru... (Cie Leo, sok akrab bangat deh ah..)
Minggu, Ke Gereja,bermalas-malasan di rumah sambil baca The Cottagenya Danielle steel
hm.. semoga semuanya berjalan lancar..

Rabu, 15 Oktober 2008

Gula merah

Sekitar 20 tahun yang lalu Tana Toraja,

Mama : ”Antiek, kamu tadi makan gula merah Mama ya? Itukan buat campuran kue ”
Saya : ”Nga kok Ma.. saya nga ngambil gula merah mama”
Mama : ”Yang benar, udah jangan bohong, makanya lain kali kalau kepengen makan gula merahnya jangan digigit tapi dipotong, jorok nih..”
Saya : ”Nga Ma bukan saya, Nober kali ”
Mama : ”Nga mungkin kakakmu, itu pasti kamu ayo jujur”
Saya : ”heheheh Iya Ma, kok Mama tau sih?”
Mama : ” Karena bekas gigitan di Gula merah itu gigi atasnya besar-besar dan gigi bawahnya miring, menurut kamu di rumah ini yang giginya seperti itu siapa lagi”
Saya : ”ups.. hahahahhahahaha....”(Nyokap gw ada bakat detektif juga ternyata :>)

Ket: Gula Merah = Gula Jawa

warisan berharga dari kampung



Suami saya terkejut ketika tau bahwa saya bisa memotong ayam, membersihkannya kemudian memasaknya hingga siap tersaji di Piring.
Teman saya terkejut ketika tau bahwa saya bisa menangkap ikan dikolam, membersihkannya kemudian memasaknya hingga siap tersaji di Piring.
Mungkin mereka akan lebih terkejut lagi kalau saya bilang saya bisa dari memetik kopi yang sedang matang di pohon hingga menjadi secangkir kopi

Itulah sebagian ilmu yang saya dapat di masa kecil saya. kebetulan kedua orang tua saya pegawai negeri dan ditempatkan di suatu kecamatan yang cukup jauh dari ibukota kabupaten. sepulang dari sekolah biasanya saya membantu teman saya yang harus membantu orang tuanya di sawah, di kebun, di dapur ataupun mengembalak ternak. Setelah mereka selesai membantu baru kami diperbolehkan bermain

Kemudian setelah orang tua saya pindah tempat bekerja dan kamipun pindah tempat tinggal, saya kehilangan kontak dengan mereka.waktu itu jangankan telepon genggam, telepon rumah saja mereka tidak punya.
Entah bagaimana kabar mereka sekarang? Masih ingatkah mereka kepada saya? Taukah mereka begitu banyak ilmu yang saya dapat ketika bersama mereka.
Ah.. saya kangen kalian..

* Foto: merupakan salah satu tujuan wisata di Tana Toraja

santai...


Lagi nyantai setelah melahap a stranger in the mirrornya Sidney Sheldon hasil minjam dari Mutia (Mut, besok pinjam yang lainnya lagi ya hihihihi)tiba-tiba saja saya merasa lapar.. mungkin saatnya ke cafetaria lt 2 bentar nih ...
melirik pentunjuk waktu di pojok kanan wah sudah 15.30 nga terasa ya ...
jadi nga enak nih .. ngenet, baca novel, jajan tapi dibayar bo' hihihihi


(Postingan yang benar-benar tak penting)

Kamis, 25 September 2008

Mati gaya..



Setelah Friendster sekarang giliran multiply yang di block, mungkin selanjutnya Facebook. duh.. asal jangan blogspot ya...

Kamis, 18 September 2008

Balada Sang Agen

Tadi pagi saya pergi ke A untuk merubah beberapa data pada rekening saya.
CS A : "Selamat Pagi Bu, ada yang bisa saya bantu?"
Saya : "Selamat pagi juga Pak, iya nih Pak,Ini buku tabungan saya Pak, saya berniat merubah beberapa data pada rekening tabungan saya".
CS A : "Oh tidak masalah Bu, mari saya bantu.Ibu cukup mengisi formulir ini .. dst.
ada lagi yang bisa saya bantu Bu?"
Saya : " Itu aja kok Pak, Terima kasih ya Pak" ( siap-siap beranjak dari situ )
CS A : " Maaf Bu, Ibu sudah punya asuransi belum ?"
Saya : "Oh, Emang A sekarang punya program asuransi juga ya Pak?"
CS A : " Ssttt ..(menengok ke kanan dan ke kiri), tapi diam-diam aja ya.. saya mau nawarin asuransi dari B, dari pada Mba nabung kaya' gini bunganya kecil mba, coba kalau mba ikut asuransi A manfaatnya lebih banyak loh mba. saya punya beberapa cerita mba tentang orang-orang yang merasakan manfaat asuransi B ini. Beberapa bulan yang lalu... Dst (Bercerita tanpa henti selama kurang lebih 10 menit)
Saya :" X!@#$%^&*()@#$_+": !!???"

Ket: A : Bank Swasta
B : Perusahaan Asuransi
CS A : Customer Service Bank A

hmm.. saya jadi curiga jangan-jangan uplinenya CS A adalah manager cabangnya hehehehe

Rabu, 17 September 2008

To Mepare


Bagi yang sering mengikuti kegiatan paduan suara di kampus mungkin pernah mendengar atau menyanyikan lagu To Mepare yang berasal dari Tana Toraja. Saya yakin banyak diantara para penyanyi atau pendengar itu tidak tahu arti lagu itu.oleh karena itu saya akan mencoba menerjemahkan lagu ini, siapa tahu suatu saat ada yang membutuhkan.

To Mepare

Ku mentiro rokko melombokna
Ku messaile langan mentanetena
Lenduk masannangna tu penangku
Untiroi tu pare siririan

Tiroi tu tau diong situru’-turu’
Siba bunu’ sia pang lemba’na
Lamale umpeparei tu umanna
Ma sannang tu penanna

Tiroi tu pia tomangla sambali’
Si semba’ si kallode’
Ungkampai soro’na to mepare
Na patamai tu panglana

Perangimi tu tomepare diong
Sipella’tekan sipetataan
Marassan ungkutui’ peparena
Masannang tu penanna

Hasil terjemahan :

Para pemanen Padi

Ku melihat ke bawah lembah
Ku menoleh ke atas bukit
Sungguh alangkah senang hatiku
Melihat padi yang menguning

Lihatlah orang-orang dibawah berbondong-bondong
Membawa ikatan padi dan pikulannya
Hendak memanen sawahnya
Alangkah senang hatinya

Lihatlah anak gembala disana
Saling menendang saling berteriak
Menunggu usainya para pemanen
Untuk memasukkan gembalaannya

Dengarkanlah orang yang memanen padi dibawah
Saling mengganggu saling mengetawai
Sedang mengikat padinya
Alangkah senang hatinya

Jika ada yang kebetulan mampir kesini dan melihat ada kesalahan pada terjemahan saya mohon koreksinya ya..

gambar dari cianjur-online.com

Selasa, 16 September 2008

Pia Toraya (Anak Toraja)


Baine , duang pulo annan taun tu mangka mendapo’.dadi dio Tondok Toraya, melada’ tuo misa dia Bogor, majama dio Jakarta sia torro dio Bekasi.

Dalam bahasa Indonesia:
Perempuan, 26 tahun yang sudah menikah, lahir di Tana Toraja, belajar mandiri di Bogor, bekerja di Jakarta dan tinggal di Bekasi.

Senin, 15 September 2008

Hanya sebuah Kisah..

+ “Kumohon… Jangan Pergi!”
“Tapi aku harus pergi“
+ “Kalau begitu Pergilah“
“Tapi aku tak ingin meninggalkanmu”
+ “Tapi kau harus pergi”
”Trus bagaimana dengan kisah kita”
+ ”Seperti katamu kita hanya sebuah kisah”

Jumat, 12 September 2008

Tentang Menyetir...



Tidak terasa sudah 3 minggu saya akhirnya bisa juga menyetir sendiri ke kantor. padahal jika mengikuti ketakutan saya yang dulu rasanya saya tidak akan berani menyetir dari Rumah saya nun jauh disana ( Bekasi ) ke Kantor ( Jakarta) beberapa hal yang menyebabkab terjadinya kekuatiran saya adalah rute yang saya akan lalui melewati beberapa keruwetan diantaranya :

@ Rute yang sama dengan truk dari pabrik-pabrik yang besarnya ada yang sampai 5 kali ukuran mobil yang saya bawa, bahkan ada yang memang berisikan 4-6 mobil yang sama dengan yang saya kendarai. Posisi yang paling membingungkan yaitu terhimpit diantara 4 truk di depan, belakang, kiri dan kanan saya serasa semut ditengah 4 gajah ( Ok, agak hiperbola)

@ Melewati 2 pasar tumpah, tau dong yang tumpah apa aja, ada cabe, ayam, becak, mobil yang parkir sembarangan, Ojek motor, ojek Gerobak.ditambah orang-orang yang menyebrang seenak jidatnya.

@ Lampu merah yang hanya pajangan, jangan berharap lampu hijau itu tandanya sudah bisa jalan karena didepan masih ada truk /bis yang melintang menghalangi jalan dan baru menghilang setelah lampu hijau itu berganti merah.

@ melewati 2 pertigaan rawan macet yang dikuasai preman jalanan yang siap mengulurkan tangannya meminta recehan dengan sedikit paksaan dan tidak segan-segan menggedor-gedor mobil jika menurutnya kita lambat berbelok.

@ dan yang terakhir yang tentunya semua orang mengalaminya yaitu motor-motor yang jalannya tidak bisa ditebak yang kadang seperti Ikan Indosiar yang terbang melintang didepan mobil yang kita kendarai dan membuat kita ngerem mendadak dan mengelus dada meningkatkan kesabaran.

Jadi menurut saya ketakutan saya waktu itu cukup beralasan, namun setelah saya perhatikan para pengemudi disekitar saya banyak juga para wanita dan bahkan sampai sopitr angkotnya juga wanita saya akhirnya memutuskan untuk belajar menyetir.

Dengan 1 jam berkeliling di lapangan parkir pacuan kuda, Pulomas, 1 Jam di Jalan raya kawasan Industri Cibitung akhirnya saya memberanikan diri meyetir ke kantor tapi cuma berangkatnya saja berhubung saya belum punya SIM. Thanks God semuanya berjalan lancar. Sekarang tinggal melatih mental aja biar nga keki kalau parkirnya lama 

So bagi yang mau belajar nyetir gampang kok Cuma modal keberanian dan Percaya diri hehehhehehhe

Bagi yang sudah Expert ataupun pembalap harap maklum !

Gambar diambil dari detikhot.com

Waktu dan Cerita...

Jika kau temanku, Mari berbagi waktu denganku...
Jika kau sahabatku, Mari berbagi cerita denganku...

karena waktu dan cerita selalu berjalan beriringan...