Senin, 13 Desember 2010

Selamat Jalan Kakek..



Waktu saya masih di SD suatu kebahagiaaa bangat kalau sudah mendekati liburan sekolah karena itu artinya saya bisa liburan ke rumah Nenek (Di Toraja kakek atau nenek semaunya dipanggil Nenek jadi Kakek dan Nenek menjadi Nenek saja kecuali untuk menceritakan hal yang hanya menyangkut Kakek atau nenek saja ) saya dari Papa saya. Tak ada satu pun cucu sang nenek yang tidak bahagia liburan dirumahnya, Kampung nenek berada diatas gunung, jadi dipagi hari dinginnya menusuk hingga tulang belulang tapi jadi nikmat ditemani secangkir teh panas dan ubi bakar.

Di dekat rumah nenek ada pancuran buat mandi, airnya dingin jadi kita mandi diatas jam 9 pagi setelah itu langsung berjemur, setelah itu kita boleh main sepuasnya dari panjat jambu yang buahnya banyak dan manis sampai main masak-masak dengan anak-anak tetangga dekat rumah nenek.

Nenek orangnya sangat rajin, setiap pagi bangun menyapu seluruih halaman yang luas, namanya dikampung ya halaman luas bangat dan banyak pepohonan alhasil nenek harus menyapu daun-daun pohon itu pagi dan sore hari. Tidak hanya halaman rumahnya nenek juga rajin menyapu jalanan Umum, kakek dulunya seorang tentara tapi setelah kemerdekaan beliau memilih berkebun alhasil di kebun nenek banyak pohon buah-buahan yang jika tiba musimnya bisa menghasilkan berkarung-karung buah.

Setiap Malam jika berlibur dirumah nenek, setelah makan malam adalah saat yang paling ditunggu dimana kakek akan memulai berdongeng sambil memijat-mijat kepala cucu-cucunya disini juga ajang perebutan tangan kakek apabila banyak cucunya yang sedang liburan. Biasanya nenek Cuma ikut mendengar dan mengawasi sambil makan sirih, ah aku sangat merindukan saat-sat itu.

Waktu smp saya pernah mengajak teman-teman saya berkemah di dekat rumah nenek dan yang ada kakek malah menyuruh orang membawakan kita kayu untuk api unggun dan tak lupa kolak singkong oiya kakek juga menyuruh orang mengawasi kita dari jauh hahahhaha pengalaman berkemah yang aneh

Oya kita cucu-cucunya juga sangat gembira apabila kakek berkunjung ke rumah pastilah buah-buahan buah tangannya tidak ketinggalan. kakek punya dua dompet yang satu untuk menyimpan uang kertas yang satu untuk menyimpan koin nah kalau kakek datang diam-diam akan memberi kita masing-masing 1 koin seratusan rupiah jaman itu sudah bisa jajan banyak di warung, soalnya orang tua saya tidak pernah memberi kita uang jajan, prinsipnya harus makan dirumah secara sekolah juga jaraknya Cuma 10 meter dari rumah.

Hari kamis, 9 desember 2010 tengah malam saya terbangun, sepertinya akan gejala flu karena takut Chiara ketularan saya pindah tidur ke sofa bed depan TV, setelah akhirnya tertidur saya bermimpi ada orang yang berkata kepada saya ”Kakek kamu sudah pergi” saya langsung terbangun waktu itu perasaan saya sangat sedih tapi saya masih berguman ah untung Cuma mimpi, saya kembali melanjutkan tidur, pagi-pagi saya berangkat kerja, tiba-tiba kakak sepupu saya menelpon mengabarkan kalau Kakek sudah pergi jam 1 subuh tepat pada saat saya memimpikannya, akhiranya saya Cuma bisa menangis sambil mengenang kebersamaan saya bersama kakek, saya sangat menyayanginya, kakek yang tidak pernah membeda-bedakan cucunya, kakek yang senang bercanda, senaag mendongeng, senang hidup sehat, kakek yang baik, kakek yang persis gambaran kekek impian setiap cucu. Sayangnya saya tidak sempat mempertemukannya dengan Chiara.

Tidak ada komentar: