Senin, 02 November 2009

Andi dan Bapak Malaekatnya...

Namanya Andi, sekarang dia bekerja di salah satu Pabrik elektronik terkemuka di Cikarang. Ceritanya begini, Waktu Andi pertama kali datang ke Jakarta dari pelosok Sulawesi sana, Andi tinggal di rumah keluarga di Bogor. Berbekal alamat, nomor bis yang akan membawanya ke tujuan dari Bogor ke Cikarang si Anak Kampung ini berangkat dengan percaya diri dan uang Pas-pasan di kantongnya. Waktu itu Andi dari rumah keluarga naik angkot ke terminal Baranang Siang , Bogor kemudian naik Bis Bogor – Cawang dan dari Cawang naik Bis ke Cikarang. Di atas bis ini Andi duduk di samping seorang Bapak. Andi duduk sambil memeluk tasnya yang hanya berisi beberapa potong baju dan sebuah Alkitab. Di tengah perjalanan si Bapak di sampingnya membuka tasnya kemudian membuka sebuah minuman kaleng dan meminumnya hingga habis, kemudian Bapak itu tersenyum ramah kearah Andi dan memberikan sekaleng minumannya ke Andi, sebagai anak kampung yang lugu, duit pas-pasan dan kehausan itu Bapak itu bagaikan malaekat yang dikirim untuknya, beberapa detik kemudian bisa ditebak, Andi merasa pusing dan mengeluh kepada bapak itu kalau dirinya pusing, Bapak itu dengan tenang menyuruh Andi tidur namun Andi menjawab bahwa ini pertama kalinya dia ke Cikarang jika dia tidur dia takut tempat perhentiannya kelewat. Andi bertahan untuk tidak tidur dan terus berdoa didalam hati. Beberapa saat kemudian Bapak itu turun dari Bis dan sebelum turun si Bapak itu berkata ke pada Andi : “Nak saya turun dulu ya, lain kali kalau ada orang tak dikenal ngasih minum jangan diminum ya, hati-hati ya nak”.
Andi pun melanjutkan perjalanan hingga ke Cikarang sesampai di Alamat yang dituju Andi langsung jatuh tertidur pulas 18 jam lamanya hingga orang menyangkah dia akan mati.

Kejadian itu dua tahun yang lalu sekarang Andi sudah menjadi seorang Pekerja keras, Percaya diri dan kebanggaan keluarganya di Kampung. kemarin Andi berkunjung kerumah dan saya tidak mengenalinya dan baru ingat ketika suami saya berkata: “Dear, inikan anak yang bawa tombak di depan waktu kita nikah dulu "

Tidak ada komentar: